04.37

Infleksi dan Konjugasi 

Dalam bahasa Jepang, kata benda tidak memiliki bentuk numeral, jenis kelamin, atau aspek lainnya. Contohnya pada kata benda ''hon'' () yang mungkin berarti sebuah atau beberapa buku. Juga pada kata ''hito'' () yang mungkin berarti orang atau sekumpulan orang. Kata untuk menyebut orang biasanya dalam bentuk tunggal, contohnya ''Harada-san''. Kalau kata panggil jamak, biasanya disebut ''-tachi''.

Pertanyaan mempunyai bentuk yang sama dengan kalimat afirmatif. Intonasi akan meninggi setiap akhir dari kalimat pertanyaan. Dalam situasi resmi, biasanya kalimat pertanyaan disertai partikel ''-ka''. Contohnya, kalimat ''ii desu'' (いいです。) yang berarti "Baiklah" menjadi bentuk ''ii desu ka'' (いいですか?) yang berarti "Boleh kan?". Biasanya pada situasi tidak resmi, partikel ''-no'' () untuk menunjukkan penekanan, contohnya pada kalimat ''Doshite konai-no?'' yang berarti "Kenapa (kamu) tidak datang?".

Kalimat negatif dibentuk dengan merubah bentuk kata kerja. Contohnya pada kalimat ''Pan o taberu'' (パンを食べる。) yang artinya "Saya akan makan roti) menjadi Pan-o tabenai (パンを食べない。) yang artinya "Saya tidak akan makan roti".

0 komentar: